POSYANDU 09, DAHSAT UNTUK GENERASI MASA DEPAN BANGSA

MALANG, KIM-RODOWO, – Menindak lanjuti rapat stunting dengan Puskesmas Arjuno tertanggal 22 Mei 2023, Kader Posyandu Kelurahan Oro-oro Dowo Kecamatan Klojen bergerak cepat mengadakan rapat. Dalam hal ini, kader posyandu RW 09, di Balai RW 09.

Dalam rapat tersebut dihadiri seluruh anggota kader Posyandu RW 09, Rochman Ketua RW 09, Danton Linmas, Bhabinkamtibmas, dan KIM Rodowo. Rapat tersebut merencanakan kegiatan penyaluran Dahsat (dapur sehat atasi stunting) untuk anak Baduta (bayi dibawah umur dua tahun). Rabu, (24/5/2023)

Di Kota Malang, sumber Dinas Kesehatan Kota Malang, sebanyak 3.084 anak, punya risiko stunting. Jumlah itu merupakan hasil bulan timbang pada Februari 2023 dari 34.382 anak.

Menurut Dinas Kesehatan Kota Malang mengaku terus berupaya menekan angka stunting. Pada tahun ini angka stunting diharapkan dapat turun sekitar 5 persen. Sumber, detik.com jumat (31/3).

Dalam rapat kader posyandu, Ernawati selaku ketua postandu 09 menyampaikan bahwa di wilayahnya sendiri, RW 09, terdapat 6 baduta (bayi dibawah umur dua tahun) beresiko stunting.

Pantauan KIM-Rodowo, di lingkungan Kelurahan Oro-oro Dowo diperkirakan terdapat 25 Baduta beresiko stunting, yang terdapat di RW 02, 03, 04, 06, 08, dan 09.

Makanisme palaksanaan penyaluran Dahsat (dapur sehat atasi stunting), dalam rapat tersebut diputuskan berdasarkan jadual yang telah ditentukan oleh Puskesmas Arjuno pada tangga 1- 10 Juni 2023 mendatang diawali dari RW 01 Kelurahan Oro-oro Dowo.

Sedangkan RW 09, dalam pelaksanaannya tertanggal 7 dan 10 Juni 2023. So, penanganan stunting di Kelurahan Oro-oro Dowo selama 10 hari selanjutnya masih dalam pantauan posyandu Kelurahan dan masing-masing RW bersama Puskesmas.

“Nanti pada tanggal 30 Mei 2023, kami akan memgambil bantuan ayam, telor dan susu di Kantor Kelurahan Oro-oro Dowo, untuk kita masak karena kita akan memberinya sudah dalam bentuk masakan. Masakan itu akan diberikan pada tanggal 1 Juni 2023 untuk baduta yang beresiko stunting berdasarkan data yang kami terima,” terang Ernawati.

“Yang bertugas menyiapkan masakan untuk baduta, dilaksanakan secara bergilir seluruh kader posyandu Kelurahan Oro-oro Dowo sesuai dengan kesepakatan,” lanjutnya.

Menurut Rochman Wahyudi atau yang akrab dipanggila Awik, menyampaikan bahwa untuk menindak lanjuti program peremintah untuk menekan angka resiko stunting di lingkungan RW 09.

“Harapan saya, selaku ketua RW, jangan takut atau malu untuk memberikan informasi terkait resiko stunting, karena stunting itu bukan panyakit, apalagi penyakit menular. Sekali lagi jangan malu memberi informasi terkait perrumbuhan anak,” tegas Awik.

Novi, selaku Bhabinkamtibmas Kelurahan Oro-oro Dowo menyampaikan bahwa dengan adanya kepedulian masyarakat terkait menekan resiko stunting, menunjukkan keseriusan masyarakat peduli pertumhuhan anak lebih sehat dan tumbuh kuat.

“Pertumbuhan anak sehat dan kuat adalah penerus generasi masa depan bangsa,” tutup Novi Bhabinkamtibmas Oro-oro Dowo. (Atta/kdr)

Authors: atta/kadir wahyudi
Editor : sandika maulanan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *