PAWAI TUMPENG NUANSA KEMBANG TELANG, HUT KOTA MALANG 109

MALANG, KIM-RODOWO, – Hadir, TP PKK Rodowo’s Tumpeng Kembang Telang memeriahkan rangakaian kegiatan HUT Kota Malang yang ke 109 tahun dengan memggelar pawai 1.500 tumpeng bernuansa warna kembang telang, sabtu, (13/5). Rodowo menyanggul 6 tumpeng. Minggu, (14/5/2023)

Rangakaian kegiatan pawai tumpeng bernuansa kembang telang diawali kegiatan lomba-lomba tradisional; lomba egrang, terompah panjang, go back so door, dan pencak silat door. Kegiatan itu dimulai sejak pagi hari.

Disusul lomba gede-gedean bakso Malang. Bakso Gede. “Bakso Malang Fest”, kreatifitas daur ulang, tata busana dan banyak lainnya.

Bakso Malang, bakso gede sak ndas (bakso besar (kepala)) memeriahkan dan menunjukkan khas makanan Bakso Malng yang sudah populer di nusantara. “Bakso Malang”. Yang bersaing dengan “Bakso Solo”.

Kota Malang berkometmen mempertahankann dolanan bocah nusantara, dengan lomba-lomba tradisional nusantara yang harus tidak tergantikan oleh budaya asing, walaupun mereka datang menggoda, lenggak lenggok a beautiful “cat walk”, dolanan tradisional bocah nusantara tidak boleh hilang. And also tumpeng.

Pawai Tumpeng dalam rangka HUT ke 109 Kota Malang yang mulai pukul 13.00 WIB, mengambil Route Start dari depan City hotel Jl. Jend. Basuki Rahmad, Jl. Khahuripan, dan berhenti di depan Balai kota Malang.

Arak-arak’an atau pawai 1.500 tumpeng diikuti oleh 57 kelurahan, 5 kecamatan dan Pemkot Kota Malang.

Nanik Purwati, ketua TP PKK Kelurahan Oro-oro Dowo Kecamatan Klojen menghadirkan seluruh anggota pengurusnya, dengan membawa 6 tumpeng nuansa Kembang Telang, baik dari TP PKK RW dan anggota pengurus lembaga kelurahan (LK) yang telah dipersiapkan jauh hari bersama Solikin selaku Lurah.

Sutiaji, Wali Kota Malang, hadir ditengah-tengah pawai tumpeng bersama masyarakat tumplek-blek di heritage kayutangan Jl. Basuki Rahmat.

Sutiaji menyampaikan, bahwa arak-arak’an atau pawai tumpeng itu sesungguhnya adalah untuk mayoran (pesta) rakyat yang memang untuk dinikmati bersama-sama oleh seluruh warga masyarakat yang hadir.

Dalam sambutannya, Sutiaji menyebut, bahwa Kota Malang merupakan milik bersama, milik seluruh elemen masyarakat tanpa terkecuali.

“Saya tekankan bahwa kegiatan ini menunjukkan tidak ada batas antara pejabat dan masyarakat. Karena Malang adalah milik bersama, tidak ada batasan di antara kita semua di Bumi Arema ini,” kata Sutiaji.

Dari pantauan awak media, KIM-Rodowo di lapangan, pawai tumpeng yang digelar oleh Pemkot Malang berjalan cukup meriah. Dan antusiasme masyarakat sangat luarbiasa. Hingga yang jual kopi ‘Tahes Komes’ (sehat semok) gak kelihatan okongnya (punggung).

Luar biasa memang, antusiasme masyarakat terbilang tinggi. Terbukti dengan membludaknya warga yang menikmati tumpeng yang berdatangan dari penjuru daerah mulai dari dalam hingga luar kota.

Atta, pengawal kegiatan TP PKK Kelurahan Oro-oro mengaku antusias menfampingi seluruh kru/tim TP PKK sejak persiapan pagi hari hingga dimulainya kegiatan tepat pukul 13.29 WIB. Dibuka langsung oleg Walikota Malang

“Saya datang bersama tim TP PKK dan LK Kelurahan Oro-ori Dowo berangkat dari kantor Kelurahan dan start di Jl. Jend. Basuki Rahmat sebelum pukul satu saang tadi,” tutur Atta.

Tumpeng 1.500 nuansa Kembang Telang tersebut secara bersama-sama disantap warga dan orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang. Walikota Lahap. Happy face.

Nampak wajah Atta warga Oro-oro Dowo sumringah makan bareng kera (arek) Aremania. (awik/kdr(

Authors: awik wahyudi/kadir wahyudi
Editor : sandika maulana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *