Diskominfo Kota Malang memperkuat KIM dengan Workshop Jurnalistik Media Sosial
KIM-RoDoWo, – Malang, Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Malang mengadakan Workshop Jurnalistik Sosial media 34 anggota Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) se-Kota Malang di Aula Gajayana kantor OJK (otoritas jasa keuangan) Malang, Jl. Letjen Sutoyo No. 109 Kecamatan Blimbing Malang dilaksanakan pada rabu, (13/10)
Workshop Jurnalistik Media Sosial ini menyongsong KIM Award 2022. Kegiatan ini digagas oleh Diskominfo dan F-KIM Kota Malang, fasilitas tempat disediakan oleh OJK Malang untuk peningkatan kemampuan anggota KIM se-Kota Malang sebagai peserta KIM Award 2022. Sabtu, (15/10/2022)
Bagaimanapun juga, workshop Jurnalistik Media Sosial itu adalah sebagai target utama program pelatihan pengelolaan medsos, karena KIM diposisikan sebagai agen penyebar informasi pembangunan yang merupakan mitra Dinas Kominfo dalam melakukan diseminasi informasi secara akurat, anti hoax dan jujur.
Melihat lebih jauh ke depan, bahwa pemberdayaan KIM secara optimal, diharapkan jauh lebih cepat merespons derasnya arus informasi untuk bisa disampaikan kepada masyarakat sekitarnya, bahwa informasi itu akurat dan benar.
Walaupun secara teritorial, kinerja ruang lingkup KIM itu ada di tingkatan kelurahan masing-masing, tetapi tidaklah harus demikian, mengingat jangkauan Medsos itu lebih luas dari wilayah kerja KIM masing-masing.
So, fungsi F-KIM kota Malang bisa mengatur jalur KIM se-Kota Malang terkait sebaran informasinya. F-KIM Kota harus menjadi agen mediator antara KIM dan semua OPD Kota Malang.
Walikota Malang, Sutiaji batal datang untuk membuka acara tersebut karena ada kegiatan lain yang sifatnya urgen.
Whoever, Kepala Diskominfo Kota Malang, Muhammad Nurwianto, S.Sos yang membuka acara dan menyampaikan bahwa tidak hanya terkait menjelang KIM Award 2022, workshop ini diadakan tetapi akan diberikan pelatihan lanjutan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan medsos dan management KIM.
Kepala Diskominfo, Muhammad Nurwianto, S.Sos menjabarkan pelatihan tersebut penting bagi seluruh anggota KIM karena dapat membantu pemerintah dalam hal branding kegiatan pemerintah, mulai dari kegiatan sehari-hari dan juga termasuk UMKM.
“Berdasarkan data dari Kementrian Komunikasi dan Informasi RI, ada 800 ribu lebih berita hoax dan akun abal-abal beredar di tengah masyarakat,” katanya.
“So, KIM ini diharapkan mampu mengimbangi kegaduhan di luar sana untuk memberikan informasi yang benar kepada masyarakat. Tentu saja sebaran berita KIM terkait yang benar dan akurat tentang kinerja pemerintah dan lingkungan sekitar,” sambungnya.
“Whatever, diharapkan setelah mengikuti workshop ini, agar anggota KIM dapat memahami apa itu jurnalistik dan media sosial sehingga ke depan KIM dan masyarakat dapat menyebarluaskan informasi kegiatan pemerintah dan pembangunan terkait Kota Malang,” bebernya.
Moreover, workshop atau pelatihan kemampuan narasi jurnalistik, editing vidio grafis, vidio berita dan YouTube diberikan oleh pemateri ahli dibidangnya.
Mereka adalah Yusuf (vidio film), Abdul Muntholip (jurnalistik/Malang Post) dan Sugeng Dosen UMM (Informatika) bahwa kemampuan mereka tak diragukan, bahkan materinya muda diikuti.
However, workshop itu lebih mengena bila diberikan pada peserta yang membawa instrumen (laptop/HP) sendiri, dituntun step by stap oleh tutor mulai bagaimana cara download aplikasi hingga mengedit film, lagu dan suara.
Narasi jurnalistik memang penting tetapi tidak kalah pentingnya dengan media visual yang rata-rata disuka pemirsa/masyarakat. (awik/k.red)