Kandani, Model Polresta Malang menyerap aspirasi masyarakat
KIM.RoDoWo, – Malang, 19.30, di Kelurahan Penanggungan Kecamatan Klojen Kota Malang, KIM Kecamatan Klojen mengamati langsung jalannya prosesi model Polresta Malang menyerap aspirasi masyarakat.
KIM (kelompok informasi masyarakat) dibawah binaan langsung Diskominfo Kota Malang berjejar memenuhi hall Kelurahan Penanggungan, awak media lain seakan tenggelam termasuk media Kota Malang.
Sinergitasitas antar awak media mulai terbangun kembali seperti yang diharapkan masyarakat bahwa media adalah wadah informasi untuk masyarakat, dan yang memberikan informasi positif bukan hoax kepada masyarakat seperti yang diharapkan Walikota Malang, Sutiaji. (27/9/2022)
Untuk menyerap aspirasi dan keluhan masyarakat di wilayah hukum Polresta Malang, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol. Budi Hermanto S.I.K., M.Si., bersama Forkopimda Kota Malang menggelar program kegiatan KANDANI.
KANDANI (Komunikasi Anda Dengan Polisi) adalah program andalan Kapolda Jawa Timur untuk dilanjutkan kepada seluruh wilayah hukum Kepolisian Jawa Timur, yang merupakan agenda dialog interaktif antara Kepolisian dan Forkopimda bersama warga masyarakat.
Bagaimanapun juga, program unggulan Kapolda Jawa Timur ini, Irjen Pol. Nico Afinta. Bahwa program kegiatan Kandani ini di samping untuk berdialog antara Forkopimda, dan juga dengan masyarakat dalam bentuk penyerapan aspirasi masyarakat, yang sifatnya memberikan kritik, saran dan pertanyaan yang terkait Kota Malang ke depan.
Program Kegiatan Kandani dihadiri oleh Sutiaji, Walikota Malang. Made, Ketua DPRD Kota Malang. Heru Wibisono S, Dandim 0833. Yudi, Kepala Pengadilan Kota Malang. Erik, Sekda Kota Malang. Jajaran forkopimda Kota Malang dan forkopimcam Kecamatan Klojen.
Di samping pihak jajaran kepolisian wilayah hukum Polresta Malang Kota dari seluruh Kasat yang hadir dan juga tokoh masyarakat setempat and also dihadiri seluruh lurah se-kecamatan Klojen
Moreover, Kapolresta Malang Kota mengajak seluruh komunitas dan masyarakat yang hadir di wilayah hukum Polsek Klojen untuk berdialog bersama, bahwa kegiatan tersebut dihadiri sekitar kurang lebih 100 warga setempat.
“Kami dari Polresta Malang Kota sengaja untuk mengadakan kegiatan ini adalah bentuk dialogis antara kami dengan masyarakat untuk mendengarkan keluh kesah persoalan yang ada di masyarakat,” ucap Kombes Pol. Budhi Hermanto.
“Sehingga kita bisa bersama-sama mengatasinya dan mencarikan solusi bersama-sama,” tegasnya.
Kapolresta Malang Kota menegaskan bahwa semua persoalan yang ada di lingkungan masyarakat akan dapat teratasi dan bisa selesai jika ada komunikasi, ada rasa memiliki, dan saling menghormati antar warga masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Heru Wibisono, Dandim 0833 Kota Malang hanya menyinggung nilai-nilai kejujuran dan moralitas bahwa banyak orang beriman tetapi masih banyak orang yang tidak bertaqwa. Beragama tetapi tidak agamis.
Dia contohkan ketika bertugas di Korea Selatan bahwa barang ketinggalan berjam-jam tidak akan hilang, padahal 85% masyarakat Korea Selatan menganggap agama itu tidak terlalu penting.
“Sedangkan di Indonesia, 99% agama adalah sangat penting tetapi tidak menjaga mentalitas dan moralitas seperti dalam ajaran agama. Mestinya, kita lebih agamis dan lebih moralis dari Korea Selatan,” ajak Heru Wibisono.
More then this, Made, Ketua DPRD Kota Malang menyampaikan bahwa masyarakat bisa memanfaatkan momen ini untuk bertanya apa saja yang dianggab perlu yang berkaitan dengan kepentingan Kota Malang ke depan karena Program Kegiatan Kandani ini dihadiri lengkap dari seluruh unsur kepolisian, Keamanan, Pengadilan Negeri Malang, Kepala Daerah dan juga hadir Sekda Kota Malang.
“Atau Bapak Ibu bisa hadir di rumah dinas kami, di Jl. Kawi 25, kapan saja untuk sharing. Pintu kami terbuka untuk seluruh warga Kota Malang,” ajak Made.
The last dialogues, Walikota Malang, Sutiaji menyampaikan banyak hal, pertama terkait peningkatan positif PAD Kota Malang. Kedua, penanganan gorong-gorong untuk mengatasi banjir di wilayah Suhat, Sawojajar dan sekitarnya. Ketiga adalah masyarakat diharapkan cerdas untuk memilah dan memilih informasi di medsos.
“Kami berharap kita jangan menjadi korban medsos, kita harus pandai memilih mana informasi akurat dan mana hoax,” ujar Sutiaji.
“Jangan asal share yang tidak jelas sumbernya. Malah menjadikan fitnah dan pada akhirnya berurusan dengan hukum,” ujarnya.
Selanjutnya Sutiaji langsung turun ke Kelurahan Klojen melakukan pengecekan kebenaran atas laporan warga terkait poskamling yang bermasalah. Walikota Malang turba langsung. (awik/k.red)