Tasyakuran HUT RI ke-77 di RT 05, Tumpengan Merah Putih Perekat Kesatuan

KIM.RoDoWo, Malam Rabu, malam HUT ke 77 RI. Eko, Ketua RT 05 RW 03 Kelurahan Oro-oro Dowo Kecamatan Klojen cukup dengan gelaran karpet dan tikar mereka memperingati hari kemerdekaan RI. Sangat Sederhana, selasa (16/8).

Kesederhanaan terselip makna yang paling dalam, cukuplah menjawab nyinyiran yang mengatakan ‘Perayaan RI itu Pemborosan Unfaedah’. Orang seperti ini baqil binti crikit. Merayakan Kemerdekaan RI adalah rasa syukur atas Kemerdekaan ini yang telah diberikan oleh Tuhan atas perjuangan rakyat Indonesia. Tanpa kehendakNya, perjuangan itu belum sampai di pintu gerbang kemerdekaan. (22/8/2022)

Malam tasyakuran di RT 05 dihadiri oleh ketua RW 03, ketua RW 09, tokoh masyarakat, pemuda, anggota masyarakat RT 05 dan Sony ketua RT 06 RW 04 sahabat dekat Eko.

Dalam sambutannya, Eko, Ketua RT 05 menyampaikan ucapan terima kasih sedalam-dalam kepada seluruh warga RT 05 yang berjibaku bergotong royong hingga terciptanya kegiatan tasyakuran tersebut, juga tak lupa ucapan terimakasih kepada seluruh warga RW 03 pada umumnya.

Ketua RW 03, Nanang, menyampaikan bahwa rasa syukur dan berterimakasih karena diundang dan masyarakatnya bisa mengadakan tasyakuran kemerdekaan RI yang ke 77 tahun walaupun diadakan sangat sederhana.

Sony, selaku Ketua RT 06/RW 04, sahabat baik diberikan kehormatan untuk memberikan sambutan.

“Dalam kesederhanaan memperingati HUT ke 77 RI ini adalah menjadi penguat dalam akselerasi rasa kebersamaan warganya,” ujar Sony.

Menurut Sony, gagasan untuk mengadakan tasyakuran HUT RI ini adalah sebuah keterikatan hati yang merasa memiliki dan rasa syukur atas negeri ini.

“Keteguhan dan kreasi itu ditopang dengan adanya rasa cinta dan peduli budaya bangsa. Memperingati HUT RI ini sudah menjadi budaya bangsa di setiap di mana negara itu merdeka. Sebuah bangsa yang tidak merdekalah yang tidak bisa menciptakan budaya seperti ini.” Kata Sony.

“Event tasyakuran RI di RT 05 ini mengambil tema bahwa kita harus meningkatkan rasa kerukunan melalui adat dan budaya menguatkan rasa persatuan dan kesatuan,” pungkasnya.

However, patut diapresiasi dengan tasyakuran itu adalah budaya positif tidak melanggar syariat agama apapun, walaupun tidak diatur secara tersirat dalam syariat agama tertentu.

Morover, masih dalam kondisi pandemi covid-19, jangan lengah dan harus tetap jaga kesehatan dan kebersihan. Bukankah kebersihan itu adalah sebagian dari iman.

Harus jaga kondisi dan jangan terlena, tetap ikuti protokol kesehatan, covid belum usai total. Mari Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Kuat, agar pertumbuhan perekonomian bisa lebih cepat dirasakan masyarakat, khususnya warga RT 05 dan masyarakat Malang pada umumnya. (KIM.RoDoWo-red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *