Berbagai Cara Unique Masyarakat memeriahkan HUT RI Ke-77

KIM.RoDoWo, Malang, Kelurahan Oro-oro Dowo, Seluruh komponen masyarakat RW se Kelurahan mengekspresikan memperingati HUT ke 77 RI dengan karakter dan budaya masyarakatnya adalah wujud rasa syukur dan rasa memiliki aras bangsa dan negara ini membesarkan serta mencerdaskan bangsanya.

Cara unique dan menarik bagi awak media ada di hampir seluruh masyarakat Malang termasuk di RW 10 Rodowo menyajikan penayangan Film Perjuangan dan potong tumpeng serta karaoke. (17/8/2022)

Setelah penayangan film perjuangan disampaikan sepatah dua kata oleh Prof. DR. aris winaya. Ketua RT 04. RW 10, Beliau juga Dekan di UMM.

Di samping kesibukannya di kampus, Prof. Aris masih menyempatkan diri untuk peduli di kampoeng sebagai Ketua RT. Di sela-sela sambutannya, beliau menyampaikan bahwa pentingnya ikut serta merayakan HUT RI ini sebagai dasar renungan betapa beratnya leluhur kita berjuang merebut kemerdekaan ini dari penjajah selama 350 tahun.

“Coba bayangkan selama itu bangsa ini dijajah oleh bangsa asing, baik itu portugal, Belanda, Jepang dan Inggris yang membuat bangsa ini menjadi terjajah dan menjadi budak mereka. Coba bayangkan!” tutur Prof. Aris.

“Sekarang kita benar-benar merdeka, dalam arti tidak dalam cengkraman penjajah bangsa asing. Marilah kita isi kemerdekaan ini dengan aktifitas kita masing-masing, yang pelajar, ayo kita belajar dengan cara yang baik dan benar.” Katanya dalam sambutannya di hadapan anak-anak kos di samping masyarakat lain yang diundang dalam perayaan HUT ke 77 RI di lingkungan RW 10.

“Begitupun yang lain, bekerjalah sesuai dengan keahlian masing-masing, itu sama dengan berjuang membela negara dengan cara mengisi kemerdekaan ini dengan caranya sendiri,” tegasnya.

Pengalaman organisasi beliau menuturkan pada awak media bahwa beliau adalah Anggota Putra Putri PP (pasukan pelajar) IMAM (Indonesia Merdeka Atau Mati), organisasi ini adalah TRIP (tentara Indonesia pelajar) Banyumas.

Dulu, ayahnya adalah anggota IMAM – Mas Trip Banyumas, Atang Soewarno.

Alasan Mengapa Ketua RW 10, Pak Wari Sutardjo menayangan film perjuangan di hari HUT RI yang hampir 2 jam mulai agresi belanda sampai kembalinya Soekarno dari Jogja, bahwa film itu adalah untuk memotivasi warga RW 10 yang notabene banyak dihuni pelajar dan mahasiswa yang kos di lingkungan RW 10. Di lingkungan itu dihuni dari berbagai daerah yang kuliah dan belajar di Malang.

Sinisme atau olok-olokan masyarakat yang tidak puas atas lingkungan dan kerja pemerintah dengan kata ‘merdeka’ dikonotasikan bahwa kita belum merdeka karena negara masih banyak hutang dan korupsi. Pertanyaannya, berapa negara yang tak memiliki hutan dan bebas korupsi?

Negara yang tidak memiliki utang tentu bisa menjadi contoh terkait dengan cara pengelolaan keuangan negara.

Hampir setiap negara di dunia memiliki hutang sebagai persentase dari PDB, termasuk Indonesia. Bahkan, negara-negara yang perekonomiannya besar di dunia seperti Amerika Serikat, Cina, dan Jepang juga memiliki hutang nasional yang sangat besar termasuk Rusia.

Ada 7 negara yang tak punya hutang, Liechtenstein., Makau. Makau dikenal menghasilkan Rp 574,8 triliun per tahun dari sarana perjudian. Negara ini terkenal Las Vegasnya Asia., Kepulauan Virgin Britania Raya, Niue, Palau, Brunei Darussalam, Anguilla.

Mereka memiliki pendapatan yang berbeda baik dari sumber daya alamnya dan daya manusianya, lalu, berapa penduduknya dan bagaimana memanage keuangan negaranya.

Kita memang harus melawan korupsi dan ketidak adilan atas bangsa ini sampai kiamat. Karena korupsi dan ketidak adilan itu adalah penyakit mental di setiap diri manusia yang punya kesempatan untuk melakukannya. Manusia memiliki nafsu serakah dan sex. Contoh kasus hukum yang saat ini lagi viral. (KIM-RoDoWo.red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *