Semarak Bazar UMKM RoDoWo memeriahkan HUT RI Ke- 77 di JL. Langit & Jl. Kunir

KIM-RoDoWo – Malang, 96 Pelaku UMKM warga besar Kelurahan Oro-oro Dowo tumpah ruah di Jl. Langit dan Jl. Kunir, pagi, 06.00-11.00 WIB berjalan lancar yang dibuka langsung oleh Pak Lurah Solikin didampingi LK (lembaga kelurahan) RW, Katar, PKK, Babinkamtibmas, Babinsa, Linmas dan para tokoh agama serta masyarakat.

UKMK masyarakat Rodowo banyak menyajikan kuliner makanan dan sedikit yang menyajikan barang lain seperti pakaian dan mainan anak. Bagaimanapun juga, tidak mengurangi ramainya pengunjung apalagi dimeriahkan oleh Yoyo’s Elektone ‘Gandes Luwes’ serta senam PKK.

However, peserta UMKM adalah sebagian besar hanya dari lingkungan warga sendiri tetapi nampak para pelaku UMKM gembira karena hasil dengannya hampir habis terjual dan juga dilayani cek kesehatan gratis dari FMPP (forum masyarakat peduli puskesmas) Arjuno. (14/8/2022)

Andra, ketua panitia dinilai cukup berhasil menyelenggarakan kegiatan tersebut, hal ini bisa sebagai dasar kajian dan evaluasi untuk memfasilitasi geliatnya ekonomi masyarakat kecil (UMKM) yang prinsipnya adalah pilar perekonomian Nasional.

Pak Lurah Solikin ditemui awak media mengatakan bahwa, dengan melihat antusiasme masyarakat baik pelaku usaha (UMKM) dan yang datang untuk belanja ini perlu sebagai dasar kajian dan evaluasi kegiatan ini akan menjadi kegiatan rutin tiap minggu untuk kalangan pelaku UMKM masyarakat Oro-oro Dowo.

“Nanti kita evaluasi dulu ya, dan kita akan putuskan perlunya memfasilitasi pegiat ekonomi keluarga. Kan ini juga sendi perekonomian Nasional seperti yang diharapkan oleh walikota Malang. Saat ini kita focus dulu dengan kegiatan menghadapi HUT RI ke 77. Nanti baru kita pikirkan.” Katanya sambil lalu bergegas ada kegiatan lain di balai kota.

Detik-detik menyambut perayaan HUT RI ke-77 tentunya masyarakat Indonesia sudah mulai mempersiapkan berbagai acara dan segala macam pernak-pernik untuk memeriahkannya.

Diantara pernak pernik yang selalu disiapkan diantaranya berbagai macam hiasan bernuansa merah putih hingga makanan yang juga bernuansa merah putih di masing-masing wilayah RW 01-10.

Selain itu, sudah menjadi kebiasaan bangsa Indonesia saat tiba hari kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus, selalu mengisinya dengan upacara dan berbagai perlombaan untuk memeriahkannya.

Perlombaan yang diadakan saat perayaan HUT RI ke -77 umumnya adalah jenis perlombaan yang bisa diikuti oleh berbagai kalangan diantaranya bapak-bapak, Ibu-ibu, pemuda dan anak kecil tak mau kalah untuk ikut memeriahkan.

Berbicara tentang perlombaan ibu-ibu, biasanya juga diadakan jenis perlombaan memasak, koor, joget, karaoke, dan banyak lagi lainnya. Bagaimanapun juga, pokoknya harus meriah.

Hampir di 10 RW Kelurahan Oro-oro Dewo dipastikan memeriahkannya, istilahnya adalah menyambut tujuh belasan, baik karnaval dan pentas seni di masing-masing RW.

“Semoga Bazar UMKM ini bisa memotivasi para pelaku usaha muda, baik di tingkat kecil maupun menengah, untuk berpartisipasi mengembangkan usahanya. Bagaimanapun juga, adaptasi dan informasi menjadi kunci UMKM berkembang dan turut membangun ekonomi warga RoDoWo. Di sinilah peran KIM (kelompok informasi masyarakat) dibutuhkan.” Kata Sony perwakilan panitia pelaksana.

Perwakilan pelaku UMKM ditemui awak media mengatakan bahwa, harapannya, Bazar UMKM ini bisa dilaksanakan tiap minggu di tempat yang sama untuk menambah pendapatan yang terus dibutuhkan setiap hari, dan lagi, semangat UMKM sebagai jembatan yang menghubungkan para pelaku UMKM muda sebagai tahap belajar memperdalam dunia usaha.

Pandemi Covid-19 yang berjalan hampir tiga tahun telah menjadi tantangan dan berdampak pada aktivitas ekonomi dan banyak sektor, termasuk pelaku UMKM yang hampir sempat mengalami depresi bagi pelaku usaha kecil sebagai tulang punggung pendapatan keluarga.

Adaptasi dan transformasi menjadi kunci agar pelaku UMKM agar terus berusaha. Lewat Bazar UMKM memeriahkan HUT RI ke 77 ini akan berkontribusi terhadap tumbuh kembang sektor UMKM.

However, UMKM di masing-masing wilayah terkecil akan depresi dan mati bila pemerintah terkait tidak memberikan fasilitas dan kurang cerdasnya memberi solusi pagi pelaku UMKM. Pelaku UMKM tidak cukup untuk difasilitasi pelatihan dan usaha pinjaman modal tanpa adanya kemudahan bisa mengakses fasilitas untuk menggelar dagangannya.

Di sinilah pentingnya sinergitas pelaku UMKM dengan pemangku kepentingan agar dampak dan tantangan selama pasca pandemi ke depan bisa seperti geliatnya perekonomian yang diharapkan, terutama di sektor kuliner, pariwisata dan ekonomi kreatif dapat tertangani antara pelaku usaha dan pemerintah setempat. (KIM-RoDoWo-red.kdr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *