KOMUNITAS DISABILITAS RODOWO KUNJUNGAN KE “RC” PROF. DR. SOEHARSO SURAKARTA

KIM-RODOWO, – MALANG, – Menengok sekelumit Sejarah Pendirian Rehabilitasi Centrum (RC) Dr Soeharso di Surakarta. Berita ini dimuat kegiatan masih sedang berlangsung. Jumat, (10/3/2023)

Sejarah berdirinya RC Surakarta atau yang sekarang disebut Rumah Sakit Ortopedi Dr. Soeharso atau terkadang disebut juga Rumah Sakit Tulang Solo.

Dulu, rumah sakit itu diawali dari banyaknya rakyat hingga tentara Republik Indonesia (RI) yang terluka akibat berperang mengusir penjajahan di bumi pertiwi, yang diakibatkan oleh terkena peluru, granat maupun bom, mereka yang mengalami kecacatan pada anggota tubuh hingga harus diamputasi.

Kegiatan kunjungan dan study banding ini didampingi oleh Solikin Lurah Oro-oro Dowo dan Seklur, Kasi PM, Kasi Trantib, Kasi Sarpras, TP. PKK Kelurahan, anggota perwakilan Lembaga Kelurahan (LK) Disabilitas, Katar, LPMK, BKM, Kelompok pengajian Khoirin Nisa, Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), dan perwakilan RW.

Ambar, selaku pemandu kunjungan di rumah sakit Dr. Soeharso yang juga memberikan pelayanan terapi difabelitas menyampaikan bahwa beberapa jenis phisioteraphy bagi penyandang difabelitas fisik juga memberikan pelayanan terapi penyandang difabelitas mental/authis.

“Untuk memberikan terapi pada anak kebutuhan khusus itu tidak cukup dari petugas atau rumah sakit saja tetapi yang paling banyak membantu tumbuh kembangnya anak manjadi mandiri bagaimanapun juga, orang tua sangat berperan,” tuturnya.

Solikin, Lurah Kelurahan Oro-oro Dowo berharap pendampingan ini perlu adanya tindak lanjut kedepan, Bu Ambar, dari pihak petugas terkait dari Prof. Dr. Soeharso bisa memberikan pelatihan dan materi terkait penanganan penyandang difabelitas di Kelurahan Oro-oro Dowo.

“Sebelumnya mohon maaf, karena keterbatasan waktu, kami berharap Ibu Ambar bisa kami undang di tempat kami untuk memberikan pelatihan dan materinya sehingga kelompak pemerhati difabelitas di Kelurahan kami bisa membantu penanganan pelatihan warga difabelitas kami,” tuturnya.

Setelah kunjungan di Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. Soeharso, dilanjutkan kunjungan studi banding ke Kelurahan Tipes Kecamatan Serengan Surakarta, dan ditemui langsung oleh Ir. Suhardi, Lurah Kelurahan Tipes.

Kantor Kelurahan Tipes dilengkapi seluruh fasilitasnya, mulai Hall pertemuan warga, beberapa kesekretariatan LK (lembaga kelurahan) bahkan rumah dinas kepala kelurahan atau lurah berada di lingkungan kantor kelurahan tersebut.

Kantor Kelurahan Tipes, bealamatkan di Jl. Cokrobaskoro 3 No.13, Tipes, Serengan, Surakarta. Kantor kelurahan sangat luarbiasa, lingkungan dsn bangunannya bermotif budaya Surakarta, dan dengan sistem pelayanan ala bank umum.

Satu hal, Suhardi selaku lurah Tipes menyampaikan bahwa, Kelurahan Tipes sudah melakukan sistem updating data kependudukan masyarakat Kelurahan yang dilakukan updating tiap bulan, karena sudah masuk dalam sistem ISO 9001.

International Organization for Standardization (ISO) dan International Electrotechnical Commission (IEC), tujuannya adalah untuk memungkinkan semua organisasi yang berpondasi pada teknologi informasi agar mampu menerapkan praktik terbaik.

Standar ini secara spesifik menentukan persyaratan bagi institusi (merujuk kepada BUMN, Swasta dan Government) penyedia layanan TI untuk merencanakan, menetapkan, menerapkan, mengoperasikan, memantau, mereview, memelihara dan meningkatkan sistem manajemen layanan TI. Sumber, Primadoc. (2020).

“Dari situlah, terkait data kependudukan semua bisa berbasis TI, tetapi memang tidak semua kelurahan bisa mengetrapkan secara maksimal. Karena masih banyak yang perlu dibenahi dan dilengkapi,” kata Suhardi, Lurah Tipes.

“Jadi, setiap Lembaga Kelurahan (LK) memiliki datanya sendiri-sendiri dan selalu ter-update,” tambahnya.

Sementara, awak.media KIM-RODOWO menemui Rochman Wahyudi selaku perwakilan RW yang hadir dalam kunjungan peningkatan “Pengembangan Kapasitas ASN, Kelurahan Oro-oro Dowo” menyampaikan bahwa, terkait updating data kependudukan yang diharapkan Walikota Malang, sistem updating data penduduk yaitu Satu Data (SATA) yang perlu ditingkatkan.

“Kalau menurut saya, untuk melaksanakan sistem ISO 20000 atau istilah lain Satu Data (SATA), bila masih ada kesulitan, menurut saya, ya.. dilakukan manual saja tetapi tiap RT/RW hatus melakukan updating data kependudukan di tiap-tiap warga RT setempat se kelurahan Oro-oro Dowo,” terang Rochman, ketua RW 09.

“Untuk menuju sistem ISO 9001/SATA, pelan-pelan akan kita laksanakan. Tetapi, semua itu tergantung kemauan. Kalau gak ada kemauan ya… gak akan terpenuhi,” tutupnya. (Qq/awik/kdr)

Author : awik wahyudi/Rizky fadhilah/kadir
Editor. : Sandy Maulana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *