Kampoeng Sekabrom, Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H. Pada Hari Santri Nasional
KIM.Rodowo, #SalamInformasi, Malang, Kelurahan Oro-oro Dowo, Kecamatan Klojen, Sekabrom (Semeru, Kayutangan dan Bromo), Kampoeng itu adalah wilayah RW 09 yang terletak diantara 3 nama jalan yang mengelilinginya, dan populer dengan nama Sekabrom (Kayutangan-Jl. Basuki Rahmad), memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW bertepatan pada Hari Santri Nasional yang diadakan tiap tanggal 22 Oktober.
Acara sudah digelar, waktu dan tempat sudah diterapkan, walaupun hujan turun, tidak menyurutkan kecintaan mereka pada Nabi Besar Muhammad SAW. Mereka, masyarakat RW 09 datang di acara Maulid Nabi yang diadakan oleh Bid. Kesra RW 09 dan masyarakat setempat. (24/10/2022)
Walaupun cuaca juga kurang bersahabat, saat acara sempat turun hujan rintik, tapi semangat merayakan Maulud Nabi Muhamad SAW tetap berjalan lancar.
Bagaimanapun juga, bahwa hasil rapat pertemuan RW dan perangkat sepakat untuk pelaksanaan acara semua diserahkan kepada Ketua Kesra dan kelompok pengajian yang ada di RW 09, dan didukung oleh Muda Mudi.
Dan kemasan acaranya adalah berjalan keliling kampoeng dan tarian anak-anak dalam rangka ikut serta meramaikan memperingati Malam Maulud Nabi Muhamad SAW 1444 H.
Rochman Wahyudi, yang akrab dipanggil Awik, ketua RW 09 Kelurahan Oro-oro Dowo menyampaikan pada awak media KIM-RoDoWo bahwa kegiatan itu digagas dan diselenggarakan oleh 4 lembaga Ke-RW-an, yang pertama adalah Ketua Bid. Kesra. Kedua, Kelompok Pengajian RW 09. Ketiga, Tokoh Masyarakat dan ke-Empat, Muda-mudi RW 09.
Tak Kalah pentingnya, Kelompok Anak-anak RW 09 turut serta, justru kelompok anak-anak inilah yang menambah kemeriahan acara Maulid Nabi ini.
Ditanamkan kecintaan Nabi Muhammad SAW sejak dini, bukan teriak-teriak bela agama mengkafirkan yang lain dan pemerintahannya.
Seperti dalam kisah Sunan Ampel yang melarang muridnya melakukan pemberontakan pada pemerintahan Mojopahit, sebagai pemerintahan yang raja dan abdinya banyak beragama Hindu, aliran Hindu Syiwa.
Sejak dini, diajarkan Cinta Pada Nabi, Cinta pada bangsa dan negaranya, dan Cinta Kebhinekaan Bangsanya dalam naungan Pancasila sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Maulid Nabi adalah implementasi Cinta Rasul dan agama, dan kita tahu bahwa dengan sholat adalah menegakkan agama Islam. Bukan mengkafirkan yang lain. Bukan menthougutkan Pemerintahannya.
“Syukur Alhamdulillah acara Maulid Nabi Besar Muhammad SAW ini berjalan lancar, dan kami sangat terharu sebelum acara gelar kirab dan tari-tarian anak-anak,’ cerita Awik.
“Dan semoga tahun depan, Insyaallah kita bisa menyelenggarakannya lagi dengan meriah bersama masyarakat lingkungan RW, dan Insyaallah kita tambah kegiatannya. Kalau tidak hujan, atau tidak ada aral melintang,” imbuhnya. (sand/k.red) #KimKotaMalang