Walikota Malang: Sutiaji membuka CFD dan karnaval bersama seluruh Kepala OPD Kota Malang

KIM.RoDoWo, -Malang, Mendung di atas Kota Malang, minggu pagi, suasana gembira bagi seluruh warga kota ketika Walikota membuka kembali CFD selama dua tahun ini mati tanpa kegiatan karena pandemi covid-19.

Kali ini, pembukaan CFD bersamaan dengan Carnaval digelar di tengah kota. Walikota dan seluruh perangkat daerah berbusana berbagai budaya daerah di Indonesia. Budaya menunjukkan bangsa. Berbusana berbagai daerah dari Sabang sampai Merauke diwajibkan oleh seluruh perangkat daerah mulai kepala dinas hingga kepala kelurahan. Sutiaji sendiri memberi contoh berbusana budaya Minangkabau. (11/9/2022)

Sebelum digelarnya Carnaval sepanjang jalan Kajoetangan, jalan Semeru dan Jalan Inen, Sutiaji Walikota Malang membuka perdana CFD (car free day) atau hari bebas berkendaraan bermotor bahwa area CFD diperpanjang Area dari Jlm Semeru hingga Jl. Ijen.

Sutiaji berharap luasan CFD adalah luasan dimana orang berinteraksi dan bersosialisasi di sepanjang jalan bebas bermotor sambil berbelanja untuk menghidupkan dan peningkatan UMKM masyarakat Kota Malang termasuk pasar wisata belanja Tugu hidup kembali yang beberapa tahun ini lesu.

Sebelumnya, area CFD (car free day) berada di sepanjang Jalan Ijen dengan titik pusat panggung senam bersama terletak di Jalan Simpang Balapan.

Mulai hari minggu ini (11/9) Namun, area CFD diperluas hingga perempatan Jalan Semeru di dekat pintu Timur Stadion Gajayana. 

Moreover, pihak terkait menyampaikan, bahwa perluasan area CFD ini untuk membangkitkan kembali para pedagang  pasar wisata belanja Tugu dan pelaku UMKM untuk beraktifitas kembali setiap hari minggu.

Di tengah-tengah kerumunan, awak media mengikuti bertanya pada pengunjung kebetulan adalah ketua RW 09 Kelurahan Oro-oro Dowo. Awik mengatakan bahwa CFD itu sangat penting untuk mengangkat perekonomian rakyat yang hari ini setelah pandemi lagi geliat. Dimulai hari ini UMKM harus mendapat perhatian khusus.

Flashback, beberapa hari yang lalu rapat evaluasi kegiatan ‘bazar UMKM Rodowo’ di Kantor Kelurahan Oro-oro Dowo hampir seluruh ketua RW berharap kegiatan pesta rakyat dalam bentuk bazar UMKM bisa digelar pada hari CFD yang digelar oleh pemerintah Kota Malang. Tempat dan peserta adalah wilayah warga Oro-oro Dowo.

UMKM tidak cukup untuk dibicarakan saja sebagai pemanis bibir, tetapi harus diberi pembinaan dan penguatan baik itu dalam bentuk pemberian lahan display usaha kecil menengah setiap hari minggu dan pelatihan di samping penguatan pemasaran.

Solikin, Selaku Lurah Kelurahan Oro-oro Dowo juga pernah menyampaikan bahwa, “Akan kita bicarakan secara khusus setelah evaluasi kegiatan bazar UMKM ini.” Katanya

“Syukur-syukur, mereka, warga Rodowo mau bawa meja dan kursi sendiri, karena biaya kelengkapan stand bazar UMKM ini sangat mahal,” tegasnya.

Sutiaji, orang nomor satu di Kota Malang ini berulang-ulang juga menuturkan, bahwa semoga pasar wisata belanja Tugu akan hidup kembali dengan konsep CFD diperluas, dari jalan Ijen sampai ke Jalan Semeru.

Carnaval adalah momen tepat saat dibukanya kembali CFD sebagai wahana warga bersosialisasi dan interaksi antara penjual dan pembeli di titik kumpul warga saat geliatnya ekonomi rakyat. Hidup dan matinya UMKM ada pada kebijakan pemerintah daerah bukan pemerintah pusat saja. (k-red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *